Aset Termahal Negeri Kita

Ditulis oleh : Toyib, S.Pd (Guru Sejarah SMKN 1 Cirebon)

Indonesia merupakan negara yang mempunyai kekayaan melimpah, tambang, hutan, dan lautan. Kekayaan inilah yang menjadikan bangsa asing iri kepada kita sehingga banyak bangsa asing yang ingin mengeksploitasi kekayaan kita. Mulai dari zaman kongsi dagang Belanda sampai ini, mereka tidak pernah puas dengan kekayaan alam kita. Mari kita lihat siapa pemilik PT Freeport, pemilik blok Cepu, pemilik PT Indosat, pemilik PT. Unilever? Hampir seluruh aset kekayaan kita dikuasai bangsa asing. Akan tetapi, masih ada aset termahal kita yang menjadi harapan untuk republik ini, yaitu manusia Indonesia.

Manusia Indonesia, khususnya generasi muda yang terdidik dan tercerahkan, generasi yang bukan hanya cerdas, tetapi juga hatinya tidak beku. Masih mempunyai rasa kemanusiaan, jiwa mulia, dan jiwa ikhlas yang diharapkan mampu membawa republik ini ke arah yang lebih baik. Seperti yang diharapkan oleh bapak pendiri Bangsa Indonesia, yaitu Ir. Soekarno, mengamanatkan kepada kita bahwa “Biarlah anak cucu kita sampai menjadi insinyur-insinyur yang akan menggali tanah air kita ini”. Inilah harapan bapak pendiri  bangsa ini agar tumbuh generasi baru yang mampu mengolah kekayaan kita. Bukan orang asing, tetapi bangsa sendiri. Oleh karena itu, mari lahirkan kembali generasi muda bertelur emas yang mampu membawa manusia ke mata air.

Generasi muda harapan bangsa, harapan kita semua. Jadilah anda generasi yang bisa belajar dari sejarah, belajar dari masa lampau, persiapkan masa depan dan berikan yang terbaik untuk hari ini. Hasilkan karya inovatif untuk bangsa ini yang mampu memberikan manfaat untuk orang banyak. Dengan mencoba dan terus mencoba, untuk bisa menghasilkan karya yang bagus, generasi muda harus kuat. Jangan menjadi generasi yang loyo. Generasi muda harus mampu belajar dari pohon beringin yang mampu berdiri tegak di atas bukit, kalau tidak mampu jadi beringin jadilah belukar, tetapi belukar yang baik yang tumbuh di tepi danau, kalau tidak bisa jadi belukar jadi sajalah rumput, yaitu rumput yang memperkuat tanggul pinggiran jalan,kalau tidak bisa jadi rumput jadi sajalah jalan raya kalau tidak mampu menjadi jalan raya jadilah jalan kecil, jalan setapak yang mampu membawa orang ke mata air ( Taufik Ismail ). Generasi muda harus mamberikan manfaat banyak orang, sehingga akan ada jaminan untuk di kenang sepanjang masa.

Generasi muda teruslah bergerak, bergerak dari gelap menuju terang, dari kebodohan menuju kesadaran. Generasi muda harus sadar betul akan pentingnya pendidikan, karena dengan pendidikan maka akan terbuka peluang untuk hidup lebih baik, karena pendidikan seperti tangga berjalan yang mengantarkan anda semua meraih kesejahteraan yang lebih baik. Jangan mau menjadi generasi muda yang diperbudak oleh gadget. Jadilah generasi muda yang mau berpestasi dan berkarya. Oleh karena itu, teruslah belajar, belajar dari tidak tahu menjadi tahu, belajar dari tidak bisa menjadi bisa, belajar dari baik menjadi baik. Kejar mimpi-mimpi anda dengan mereguk madu ilmu sebanyak banyaknya, ingatlah bahwa kenyataan hari ini adalah hasil mimpi yang kemarin, sedangkan kenyataan esok hari adalah hasil mimpi kita yang sekarang. Generasi muda harus hadir, menginspirasi, berbagi, terlibat untuk memajukan pendidikan, dan jadikanlah sekolah ini seperti taman, anda datang ke sekolah senang hati, berada di sekolah senang hati dan pulang sekolah berat hati.( Kihajar Dewantara ). Hal diharapkan anda merasa senang dalam menempa ilmu, dan jangan anda jadikan sekolah ini seperti penjara, sehingga datang ke sekolah berat hati, berada di sekolah berat hati dan pulang sekolah senang hati, ini masalah yang harus kita hilangkan dalam diri generasi muda, agar mampu menemukan kemajuan.

Generasi muda harus mampu menjadi generasi yang berkualitas, berintelektualitas yang cerdas, mau bekerja keras dan mampu menjadi generasi emas. Janganlah belajar hanya di dalam ruang tetapi diluar ruangan, sehingga baik akademik maupun kepemimpinan akan dapatkan. Selain itu perbanyaklah sumber bacaan sehingga mampu memperkaya khasanah ilmu pengetahuan, dan teruslah bekerja keras untuk mencoba, meneliti, suatu karya yang inovatif yang mampu menginspirasi banyak orang, jangan ada kata putus asa, karena kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda, dan hilangkan rasa malu untuk berbuat kebaikan , karena apabila dalam diri generasi muda masih ada rasa malu untuk mencoba berbuat kebaikan jangan harap akan menjadi generasi emas, generasi yang di kenang sepanjang masa.

Indonesia adalah wajah cerah katulistiwa. Wilayah yang terbentang dari Sabang sampai Merauke. Sekarang ini membutuhkan manusia cerdas, manusia mau dan mampu  membangun ibu pertiwi. Sudah 71 tahun kita merdeka, akan tetapi kemiskinan, kemlaratan, kebodohan masih menghantui rakyat Indonsia, siapa lagi kalau bukan generasi muda yang sadar akan pentingnya kemajuan republik ini.Generasi muda harus menempa diri dengan meningkatkan kualitas pendidikan. Pendidikan yang baik bukan di ukur dari tinggi rendahnya suatu gelar seseorang, tetapi sejauh mana pendidikan tersebut berguna untuk bangsa dan negara ini, sehingga mampu menjadikan pembebasan kebodohan bagi Bangsa Indonesia.